Minggu, 25 November 2012

bunda


Bunda..
Seperti pagi tiap waktu
Aq pun bangun dari pembaringanku
Dalam malas dan bosan menghadapi  pagi
Serasa pagi ini menusuk jantungku tiap kali datang

Bunda..
Aq bosan tiap hari mendengar  marahan mu
Aq bosan melihat diri tiap hari hrus membantu mu
Aq bosan tiap hari dengan larangan dan perintah yang kau beri padaku
Serasa gunung semeru di atas pundakku

Bunda..
Ku tiap hari berkeluh kesah padamu
Tentang hidup yang kadang tak berteman dengan ku
Semua luap salah dan benci ku timpakan padamu

Tapi..
aq kini terbangun dari keegoisan diriku
Dengan penuh kasih sayang kau besarkan aku
Dengan penuh sabar kau temani hiduku

Bunda..
Lama sembilan bulan kau kandung aku
Penuh derita dan pengorbanan
Penuh sukar dan keletihan
Hanya untuk menjagaku agar ku melihat di dunia
Agar aku melebarkan senyumku tiap hari
Bunda..
Sunggu tega aku ini
Membiarkanmu dalam duka selalu
Kau balas kebodohanku dengan senyum indahmu
Kau balas sakit hatiku dengan cinta yang tulus
Kau balas rasa benciku dengan tegarnya hatimu

Bunda..
Maafkan anakmu ini
Maafkan sikapku yang suka membentakmu

Bunda..
Ku kadokan buatmu rasa cinta padamu
Ku siap menebus semua salah dan amarahku padamu
Dengan kasih dan cinta yang kan ku tunjukkan padamu

Bunda..
Akan ku ukir senyum mu dalam lembar hidupku
Agar aku tak tersesat nanti
Ku mencoba selalu agar mampu memberi yang terbaik padamu

Bunda ku cinta
Maafkan semua salahku

Doakan anakmu ini yang penuh salah padamu
Tuk menjadi orang yang berguna buatmu

Tak lagi aku lukis tangis di wajahmu
Tak lagi ku buat marah dirimu
Tak lagi derita mu karena ku

Bunda,,
Kan ku tulis dalam hatiku ini
Bahwa aku kan membuatmu tersenyum selalu
Tiada tangis dan keluh kesah darimu karenaku


Malang, 18 Oktober 2012
       
           Ferry achmad

Belajar dari Kehidupan Elang




Elang merupakan jenis unggas yang mempunyai umur paling panjang didunia. Umurnya dapat mencapai 70 tahun. Tetapi untuk mencapai umur sepanjang itu seekor elang harus membuat suatu

 keputusan yang sangat berat pa
da umurnya yang ke 40.

Ketika elang berumur 40 tahun, cakarnya mulai menua, paruhnya menjadi panjang dan membengkok hingga hampir menyentuh dadanya. Sayapnya menjadi sangat berat karena bulunya telah tumbuh lebat dan tebal, sehingga
sangat menyulitkan waktu terbang. Pada saat itu, elang hanya mempunyai dua pilihan: Menunggu kematian, atau mengalami suatu proses transformasi yang sangat menyakitkan.....suatu proses transformasi yang panjang selama 150 hari.

Untuk melakukan transformasi itu, elang harus berusaha keras terbang ke atas puncak gunung untuk kemudian membuat sarang di tepi jurang, berhenti dan tinggal disana selama proses transformasi berlangsung.

Pertama-tama, elang harus mematukkan paruhnya pada batu karang sampai paruh tersebut terlepas dari mulutnya, kemudian berdiam beberapa lama menunggu tumbuhnya paruh baru. Dengan paruh yang baru tumbuh itu, ia harus mencabut satu persatu cakar-cakarnya dan ketika cakar yang baru sudah tumbuh, ia akan mencabut bulu badannya satu demi satu. Suatu proses yang panjang dan menyakitkan. Lima bulan kemudian, bulu-bulu elang yang baru sudah tumbuh. Elang mulai dapat terbang kembali. Dengan paruh dan cakar baru, elang tersebut mulai menjalani 30 tahun kehidupan barunya dengan penuh energi !

Dalam kehidupan kita ini, kadang kita juga harus melakukan suatu keputusan yang sangat berat untuk memulai sesuatu proses pembaharuan. Kita harus berani dan mau membuang semua kebiasaan lama yang mengikat, meskipun kebiasaan lama itu adalah sesuatu yang menyenangkan dan melenakan. Kita harus rela untuk meninggalkan perilaku lama kita agar kita dapat mulai terbang lagi menggapai tujuan yang lebih baik di masa depan. Hanya bila kita bersedia melepaskan beban lama, membuka diri untuk belajar hal-hal yang baru, kita baru mempunyai kesempatan untuk mengembangkan kemampuan kita yang terpendam, mengasah keahlian baru dan menatap masa depan dengan penuh keyakinan.

Halangan terbesar untuk berubah terletak di dalam diri sendiri dan andalah sang penguasa atas diri anda. Jangan biarkan masa lalu menumpulkan asa dan melayukan semangat kita. Anda adalah elang-elang itu.

Perubahan pasti terjadi. Maka itu, kita harus berubah. Tetunya perubahan itu bermuarakan perbaikan.

Sudahkah Anda siap untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik? Ceritakan pada kami bagaimana cara Anda untuk berubah.

Jumat, 23 November 2012

_____________Mari merenung sejenak___________



Ingatkan tak kala kalian masih kecil dahulu
Kalian tak punya apa-apa, hanya merengek tak berdaya
Beberapa minggu kemmudian kalia hanya mammpu membuka mata
Menatap dunia sekitar hidup kalian
Namun,,,,,,
Kalian tak berdaya dan lemah
Bulan berganti bulan, kau mulai belajar merangkak
Jatuh berulang kali, namun kau kembali mencoba
Senyum dan sbar mu tak bernah lepas dari wajahmu
Tak hanya itu........
Karena masih jauh tuk kau dapat melangkah
Kaupun terus berusaha dengan senyum dan sabar yang selalu menghiasi wajahmu
Kau ingi tunjukkan pada dunia bahwa kau layak tuk hidup dari bagian dunia kecil ini
Kaun ingin tunjukan bahwa kau mampu berdiri...
Berdiri untuk menatap dunia
Kau ingin tunjukkan bakwa kau mampu berjalan
Berjalan tuk mennuju yang kau ingin
Dan.....
Kau tunjukan bahwa kau mampu berlari
Berlari tuk manusia yang sempurna di sisi yang Maha Sempurna


arti kejujuran


ada pengalaman yang perlu dicermati saat PPl di salah satu sekolah di Baatu. Tatkala saya kampanye bersama calon ketua dan wakil ketua. Saya berujar pada siswa-siswa yang lain “jangan lupa pilih kenken dan Nida ya”, mereka pun menyakut dengan ucapan “traktir dulu pak ”, ada juga dengan terang-terang meminta fulus meski dengan nada agak bercanda tapi ini menunjukkan bahwa politik uang di peperangan memperebutkan kursi panas kekuasaan telah meresap ke dalam otak anak-anak. Sunggu memilukan, ketika guru mengajarkan arti kejujuran tapi lingkungan malah menunjukkan kebohongan yang dibenarkan.
sunggu aneh negeri ini..