Jumat, 30 Desember 2011

Cerita Lucu Einstein Vs Mr. Bean


Suatu hari Einstein dan Mr.Bean ga sengaja ketemu di sebuah taman. Einstein sedang merasa bosan, Mr.Bean pun sedang terlihat santai, lantas Einstein mengajak Mr.Bean bermain sebuah permainan.

Einstein: Bean, kita maen yu.. Permainannya gini, gw kasi pertanyaan ke u, kalo u gabisa jawab, u kasi gw $1 aja. Nah, kalo u ngasi pertanyaan ke gw dan gw gabisa jawab, gw kasi u $1000

Mr.Bean: yayaya (dengan muka khasnya yg tersenyum)

Einstein: Gw dulu ya.. Pertanyaannya.. Berapa jarak dari bumi ke bulan?

Mr.Bean: Hehehe, (langsung merogoh kantongnya dan memberi $1 dan diberikannya uang itu ke Einstein)

Dan sekarang giliran Mr.Bean bertanya

Mr.Bean: My turn... Apakah yang saat naik ke atas bukit menggunakan 3 kaki, dan saat turun menggunakan 4 kaki?

Lalu Einstein dengan cekatannya membuka semua buku yg ada di tasnya, bertanya kepada kolega2nya, rekan2nya, berpikir keras. Tetapi setelah 1 jam berlalu, akhirnya dia menyerah

Einstein: Nih (memberikan $1000 sambil garuk2 kepala)

Mr.Bean: Hehehe (tawa khas Mr.Bean)


Lalu Bean pun hendak pergi dari taman itu


Einstein: Eh tunggu dulu, Bean. Emang jawabannya apa si?

Mr. Bean: hohoho... (lalu dia merogoh sakunya dan memberikan Einstein $1). Gw juga gatau.. :-P


Lalu Bean pun pergi meninggalkan Einstein

Einstein: #$%^(*&^"?>!!

sumber: http://forum.vivanews.com/aneh-dan-lucu/260300-cerita-lucu-einstein-vs-mr-bean.html

Perbedaaan Mahasiswa Pelajar Dan Penganggur


Berita Lucu Perbedaaan Mahasiswa Pelajar Dan Penganggur Lagi Jalan Jalan Cari Reverensi Nemu Ini Di Forum Ngakak Moga Bisa menghibur Agan Tentang Berita Lucu Ini, Silahkan Di Simak

1. Jam menunjukan pukul 06.45
Pelajar: udah gugup mau telat
Mahasiswa: Woohamb (baru bangun)
Pengangguran: ZzzzZZZzzzzzZ (masih molor)

2. Sampe d kampus/skul pukul 07.05
Pelajar: dimarahin guru + poin pelanggaran
Mahasiswa: nongkrong d tmpt parkir / udud / mandi d mck kampus / liad ppn pngumuman, syp tau libur
Pengangguran: ZzzzZZZzzzzzZ (masih molor)

3. Masuk ruang kelas pukul 07.15
Pelajar: dimarahin lagi ma guru mapel jm prtama
Mahasiswa: smsan / melamun nunggu dosen / ngemut permen chupachus / godain cwe
Pengangguran: ZzzzZZZzzzzzZ (masih molor)

4. Semisal pembina kagak ada
Pelajar: dapet tugas dari guru piket
Mahasiswa: Liibuuuur
Pengangguran: ada dosen / guru / pembina yg penting molor!

5. Semisal mati lampu
Pelajar: "guru = kerjakan halaman xx sampe xx"
Mahasiswa: "dosen = berhubung mati lampu kuliah dlanjutkan prtmuan berikutnya (walo dah mau UTS)"
Pengangguran: mati lampu? molor lg deeh ..

6. Semisal AC rusak
Pelajar: "guru = g usa mengeluh! cpt kerjain tugas!! jgn nyontek"
Mahasiswa: "dosen = kuliah mau ganti hari ato kuliah d taman saudara2?"
Pengangguran: baru bangun tidur! matane kiyip2 , sarapan (walo jm 11am)

7. Semisal proyektor rusak
Pelajar: "guru = kita k lab bahasa, yg telat g boleh masuk"
Mahasiswa: "dosen = kalian k perpus, cari resensi bwd besok (besoknya dosen dah lupa)"
Pengangguran:buat apa proyektor? whatever deh!

8. Semisal tinta spidol mau abis
Pelajar: "guru = ketua kelas isi spidol !"
Mahasiswa: "dosen = kyk'a spidol'a sensi bgt, mas2 yg blakang bisa baca? kuliah hari ini abisin spidol aja yah"
Pengangguran: whatever!

9. Semisal tanggal tua
Pelajar: guru ngajar ky biasa, suka nunjuk2, sensi bgt neeh!!
Mahasiswa: "dosen = absen'a yg cepet, kl dah smua ksh k dpn yaa. tanggal tua nii! gak gak gak kuat! "
Pengangguran: diem d kamar ngegame nunggu bokap / nyokap pulang bwa duit

10. jam pulang bunyi pukul 14.00
Pelajar: yeee pulang eh, tp ada les :'(
Mahasiswa: "gwa pulang kuliah jm tngh 9 pagi kalee "
Pengangguran: ZzzzZZZzzzzzZ (bobo siang)

11. Malemnya
Pelajar: B-E-L-A-J-A-R !! sukses UN 2012 !! UGM I'M COMING !! (ugm: unv. grendeng mawon)
Mahasiswa: ngedate / maen game / kumpul ma tmn / melamun / ngupil / Dsb.
Pengangguran: jadi BATMAN alias kluyuran mpe subuh

KESIMPULAN:
Pengangguran telah menikmati surga dunia namun MADESU
Mahasiswa senang2 dahulu kerja kemudian
Mati aja deeh bwd pelajar, hidup kok susah amat

sumber: http://www.fenomania.com/2011/12/berita-lucu-perbedaaan-mahasiswa.html

Minggu, 25 Desember 2011

PERSEKUTUAN ( SYARIKAH) DAN WAKALAH (PERWALIAN)



Syarikah secara bahasa artinya perkumpulan atau persekutuan. Syarikah ini terjadi karena berdasarkan pilihan atau kesepakatan antara dua orang atau lebih. Adapun jika yang dimaksudan di sini adalah syarikah (serikat) pada harta pusaka antara beberapa ahli waris maka hak memilih tidak ada lagi.
Sedangankan Wakalah secara bahasa artinya menyerahkan dan menjaga. Sedangkan menurut istilah, wakalah adalah menjadikan orang lain menempati posisinya, baik secara mutlah atau tidak.
Hadis 1
Rasaulullah saw bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( قَالَ اَللَّهُ: أَنَا ثَالِثُ اَلشَّرِيكَيْنِ مَا لَمْ يَخُنْ أَحَدُهُمَا صَاحِبَهُ, فَإِذَا خَانَ خَرَجْتُ مِنْ بَيْنِهِمَا )  رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ, وَصَحَّحَهُ اَلْحَاكِمُ
 Dari Abu Hurairoh ra, ia berkata.” Rasulullah saw bersabda,” Allah berfirman,’  aku menjadi pihak ketiga dari dua orang yang bersekutu selama salah seorang dari mereka tidak berkhianat kepada mitranya, jika ada yang berkhianat, aku keluar dari ( persekutuan) mereka.” ( HR. Abu Dawud dishahihkan oleh Al-Hikim).
Penjelasan kalimat
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata , Rasulullah saw bersabda, “ Allah berfirman, ‘ aku renjadi pihak ketiga dari dua rang yang bersekutu selama salah satu dari mereka tidak berkhianat pada mitranya. jika ada yang berkhianat, aku keluar dari (persekutuan). HR.Abu DAwud dan di sahkan oleh AL-Hakim.
ibnu Al-Qathahan menta’lilnya dengan ketidak jelasan status Sa’id bin Hayan yang mana anak Sa’id– Abu Hayan bin Sa’id telah meriwayatkan hadis darinya. Dan disebutkan pula bahwa Al-Harits bin Syuraid meriwayatkan hadis darinya, akan tetapi di anggap mursal oleh Ad-Daraqutni. Sehinnga tidak disebutkan nama Abu Hurairoh dalam riwayat tersebut. Sedangkan dia mengatakan hal tersebut benar adanya.
Makna Hadis” sesungguhnya Allah bersama keduanya “yakni dalam hal pemeliharaan, pengayoman, dan pemberian bantuan harta pada kepada keduanya serta menurunkan barkah dalam perdagangan keduamnya. Sehinggah, ketika terjadi pengkhianatan maka barkah harta keduananya dicabut.
Dalam hadis di atas terdapat anjuran untuk bersyarikat (dalam hal muamalah/ perniagaan) tanpa ada pengkhianatan ancaman bagi mereka yang berkhianat dalam persyarikatan yang mereka lakuakan. Bersyarikat merupakan usaha terpuji dan diridohi oleh Allah, Allah memebrikan barkah kepada orng yang bersekutu dalam usaha bisnis selama semua orang yang bersekutu itu sama-sama jujur, iklasa dan rukun dan orang yang berkhianat dalam bersyarikat di murkahi oleh Allah.
Hadis 2
وَعَنْ اَلسَّائِبِ بْنِ يَزِيدَ اَلْمَخْزُومِيِّ ( أَنَّهُ كَانَ شَرِيكَ اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَبْلَ اَلْبَعْثَةِ, فَجَاءَ يَوْمَ اَلْفَتْحِ, فَقَالَ: مَرْحَباً بِأَخِي وَشَرِيكِي )  رَوَاهُ أَحْمَدُ, وَأَبُو دَاوُدَ, وَابْنُ مَاجَةَ
Dari As-Saib Al-Makhzumira, bahwa ia dahulu adalah mitra Nabi saw sebelum ia di angkat menjadi Rasul. Ketika ia datang pada hari penaklukan kota mekkah, maka beliau bersabda “ selama datang saudarahku dan mitraku .“ (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah)
Penjelasan
Menurut Ibnu Abdil Barr, As-Saib bin Ubai as-saib termasuk orang yang baru memeluk Islam dengan baik keislamananya serta dia termasuk orang yang di makmurkan. Ia hidup di zaman muawiyyah. Pada masa awal keislamannya dia menjadi mitra bisnis Nabi Saw. Sehingga saat terjadi fathul makkah beliau bersabda
“selamat datang saudarakudan mitraku yang tidak mmbantah dan mendebat”
Hadis tersebut di-shahihkan oleh Al-Hakim, sedangkan menurut riwayat ibnu Majah dinyatakan dengan lafazh “engkau dahulu menjadi mitraku di masa jahiliyah”
Hadis di atas menunjukkan bahwa fenomena bersarikat telah ada sebelum Islam datang kemudian syatriat Islam menetapkan hal tersebut.

Hadis  3
َوَعَنْ عَبْدِ اَللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ رضي الله عنه قَالَ: ( اِشْتَرَكْتُ أَنَا وَعَمَّارٌ وَسَعْدٌ فِيمَا نُصِيبُ يَوْمَ بَدْرٍ )  اَلْحَدِيثَ رَوَاهُ النَّسَائِيُّ وَغَيْرُهُ 
Dan dari Abdullah bin Mas’ud Ra, ia berkata, “saya bersekutu dengan Ammar dan saad dalam hata rampasan yang kami peroleh dari perang badar. (HR. An-Nasai)
Penjelasan kalimat
Dan dari Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu Anhu, ia berkata, “Aku, Ammar, dan Sa’d bersekutu dalam harta rampasan yang kami peroleh dari perang Badar (Kisah lengkapnya, kemudian Sa’d datang dengan membawa dua tawan an, sedangkan aku dan Ammar tidak membawa tawanan sama sekali).
Dalam hadits tersebut terdapat dalil yang menunjukkan sahnya berserikat dalam hal mata pencaharian yang disebut dengan syarikah abdan. Adapun bentuk dari syarikah ini dalam setiap pihak mewakilkan mitranyauntuk menerima dan bekerja atas namanya dalam hal tertentu, sedangkan keduanya menentukan jenis usahanya. Sebagian besar kalangan Al-Hadawiyah dan Abu Hanifah berpendapat bahwabentuk syarikah seperti ini hukumnya boleh (sah). Sedangkan Asy-Syafi’i berpendapat bahwa hal tersebut tidak sah dengan alasan karena syarikah seperti itu terbangun atas ketidakjelasan ketika keduanya tidak dapat memastikan pendapat keuntungan dan kemungkinan adanya rintangan dalam bekerja. Pendapat ini juga didukung oleh Ibnu Tsaur dan Ibnu Hazm.
Ibnu Hazm mengatakan bahwa berserikat dengan badan pada asalnya tidak boleh dalam bentuk apapun, dan bila hal tersebut terjadi maka dianggap batil sehingga tidak mempunyai sifat yang mengikat. Setiap orang dari keduanya memperoleh hasil sesuai dengan upaya yang dilakukannya, bila keduanya membagi dua bagian maka wajib diputuskan kadar bagian yang diambilnya, karena syarat yang tidak sesuai apa yang telah ditentukan Akitab Allah, maka kedudukannya batal secara hukum. Adapun hadits Ibnu Mas’ud merupakan riwayat dari anaknya yaitu Abu Ubaidah bin Abdillah yang termasuk bentuk khabar yang mungqathi’ (terputus). Karena Abu Ubaidah tidak menyebutkan dari bapaknya sedikitpun, sedangkan kami telah meriwayatkannya dari jalur Waqi’ dari Syu’bah dari Amr bin Murrah. Ia berkata, “Aku berkata kepada Abu Ubaidah, “Apakah engkau mengatakan sesuatu dari Abdullah?” Dia menjawab, “Tidak.” Kalaulah kabar tersebut benar maka menjadi dalil bagi pihak yang memandang sah serikat seperti ini. Karena mereka orang pertama yang bersama kita, dan umat Islam yang menyatakan bahwa berserikat seperti ini tidak dibolehkan serta para pasukan tidak dapat menyendiri menerima hasil rampasan, kecuali harta yang dipakai orang yang tertawan bagi pejuang yang membunuh disertai dengan adanya perbedaan pendapat dari para ulama. Bila hal tersebut dilakukan maka termasuk bentuk perilaku pencurian (ghulul) dan dosa besar. Karena bentuk serikat seperti ini bila dibenarkan oleh hadits tersebut, maka telah dibatalkan oleh Allah Ta’ala yang telah menurunkan firmanNya,
“Katakanlah, “Harta rampasan perang itu kepunyaan Allah dan Rasul.”(QS. Al-Anfal : 1)
Allah membatalkan hal tersebut, kemudian Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam membaginya kepada para pasukan yang berjihad.
Kemudian kalangan Al-Hanafiyah tidak membolehkan berserikat dalam berburu, sedangkan kalangan Al-Malikiyah tidak membolehkan bekerja dalam dua tempat. Bentuk serikat seperti ini sebagaimana dalam hadits tidak dibolehkan menurut kalangan mereka.
Ulama membagi bentuk serikat menjadi empat bagian yang dipaparkan panjang lebar dalam buku-buku mereka. Ibnu Baththal mengatakan, “Ulama sepakat bahwa bentuk serikat yang benar hendaknya tiap pihak mengeluarkan modal seperti yang dikeluarkan mitranya kemudian dicampur hingga tidak dapat dibedakan. Selanjutnya harta tersebut diinfestasikan oleh keduanya, hanya saja masing-masing pihak menempati posisi mitra kerjanya yang disebut sebagai Syarikat ‘Inan. Disahkan pula bila salah satu pihak mengeluarkan modal yang lebih kecil dibandingkan mitra kerjanya, sedangkan keuntungan dan kerugian disesuaikan dengankadar modal yang diberikan. Begitu pula halnya bila keduanya sama-sama membeli barang dagangan atau salah satu pihak menjual barang lebih banyak dibandingkan yang lain. Sehingga dapat disimpulkan setiap orang menerima keuntungan dan kerugian sesuai kadar harga yang telah dibayarkan. Lebih jelasnya, bila kedua pihak mencampur kedua modal maka menjadi kesatuan bersama, kapan saja keduanya menjual dari harta tersebut maka hasilnya dibagi antara keduanya. Dan bila hal tersebut merupakan bagian harga dan keuntungan atau kerugiannya, maka dibagi pula bagi keduanya, begitu pula dengan barang dagangan yang dibeli sebagai ganti harga yang dimiliki.


Hadis 4
وَعَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اَللَّهِ -رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا- ( قَالَ: أَرَدْتُ اَلْخُرُوجَ إِلَى خَيْبَرَ, فَأَتَيْتُ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ: إِذَا أَتَيْتَ وَكِيلِي بِخَيْبَرَ, فَخُذْ مِنْهُ خَمْسَةَ عَشَرَ وَسْقًا )  رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ وَصَحَّحَهُ
Jabir Ibnu Abdullah Radliyallaahu 'anhu berkata: Aku akan keluar menuju Khaibar, lalu aku menghadap Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dan beliau bersabda: "Jika engkau menemui wakilku di Khaibar, ambillah darinya 15 wasaq." Hadits shahih riwayat Abu Dawud.
Penjelasan
Jabir Ibnu Abdullah Radliyallaahu 'anhu berkata: Aku akan keluar menuju Khaibar, lalu aku menghadap Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dan beliau bersabda: "Jika engkau menemui wakilku di Khaibar, ambillah darinya 15 wasaq." Hadits shahih riwayat Abu Dawud.
(Hadis ini secara lengkapnya:”bila ia menginginkan satu ayat darimu maka letakkanlah tangan mu di atas tengkuknya”)
Tafsir Hadis
Hadis ini meupakan dalil yang menunjukkan sahnya wakalah (perwakilan). Para ulama sepakat tentang sahnya wakalah ini. Dan hukum-hukum tentang masalah ini sangant terkalit dengan orang yang mewakilkan. Dalam lanjutan hadis trdapat dalil petunjuk untuk berbuat dengan isyarat petunjuk dengan harta orang lain dan Rasul menerima sadaqah dengan adanya beliau meneriman adanya barang tersebut. Sebagaian jamaah para Ulama mengatakan bahwa Rasul menerima sadaqah dari barang tersebut. Al Mahdi mengaitkan dalam kitab Al-ghaits disetai dengan penuh dugaan yang membenarkannya. Sedangkan Al Hadawiyah berpendapat tidak boleh bersedekah kepada Rasulullah karena itu merupakan Harta orang lain. Di katakan oleh sebagian mereka : Hanya saja terdapat persangkaan bahwa Nabi memerima Sadaqah maka niscaya dibolekan memberinya.
Sumber :
  1. Subulus Salam, Muhammad ash-shan’aniy
  2. Hadist Tarbiyah


ISLAM KONTEMPORER DAN TANTANGAN POSMODERNISME

A.    Pemikiran Islam Kontemporer
Gagasan untuk mengkaji islam sebagai nilai alternatif baik dalam perspektif interpretasi tekstual maupun kajian kontekstual mengenai kemampuan Islam memberikan solusi baru kepada temuan-temuan di semua dimensi kehidupan akhir-akhir ini semakin merebak luas. Penguasaan lebih mendalam mengenai wawasan pemikiran secara filosofis, terutama penjelajahan intelektual terhadap gagasan-gagasan berpikir Barat yang seakan tak terbendung lagi datangnya bagi kaum muslimin sudah dimulai sejak abad ke-21, pemikir-pemikir muslim sedang bergelut kuat untuk menemukan jati diri pemikirannya agar bisa memanfaatkan ide-ide yang merayap tak terhingga sebagai akibat modernisasi berpikir radikal yang diterapkan Barat.
Pembahasan di sub bagian ini, penulis akan mencurahkan temuan pemikiran kontemporer di beberapa dunia Islam yang sedang pesat berkembang mengadopsi pemikiran Barat secara filosofis-intelektual. Barangkali untuk memudahkan menuntut keterlibatan sejumlah tokoh yang berkompeten memikirkan Islam dan Ummatnya, ada baiknya dimulai dari Indonesia.

FAZLURRAHMAN
            Fazlurrahman dilahirkan tahun 1919 M (1318). Di sebelah barat Laut Pakistan, meninggal 26 Juli 1988, di Amerika Serikat. Ia mempunyai latar belakang keluarga yang taat beragama dalam madzhab hanafi. Ayahnya seorang ulama tradisional kenamaan alumnus Deoband. Setelah menamatkan pendidikan menengah, Ia melanjutkan ke Oxford University  Inggris, sampai memperoleh gelar P.hd. Secara akademis ia sangat menonjol, terutama kemampuannya memahami sumber-sumber Islam Klasik amat brilian, yang ditopang kemahirannya menguasai berbagai bahasa asing Eropa sehingga lebih memudahkan dalam mengkaji dan menganalisis kebutuhan atas hal-hal yang vital da dalam khazanah studi pemikiran Islam modern.
            Rahman termasuk seorang ilmuwan dan pemikiran Islam kenamaan, yang jasa-jasanya sungguh besar bagi dunia Islam kontemporer. Hampir dipastikan, mahasiswa-mahasiswa cerdas dunia Islam pernah mengenalnya, naik melalui tulisan-tulisan maupun langsung terlibat dalam studi dan kancah pemikirannya.
            Intelektualitas rahman baik di Barat maupun di Timur tidak diragukan lagi. Ini terbukti, di beberapa universitas Eropa ia terlibat sebagai dosen dan profesor studi keislaman. Misalnya di Universitas Durham Inggris, ia pernah menjadi profesor tamu. Tahun 1958, ia menjadi Associate Professor of Philosophy di Institute of Islamic Studies University Mc. Gill, Kanada. Sejak tahun 1970-1988, menjadi profesor pada Islamic Studies di Departement of Near Eastern Languages and Civilization University Chicago, Amerika.
            Perlu juga dikenalkan beberapa karya briliannya antara lain: Islam, sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, Islamic Methodology in History, The Philosophy of Mulla Sadra, Prophecy in Islamic, Major Themes of the Qur’an, dan Islam and Modernity.
            Sebagai seorang pemikir besar, ia tentu sangat mengharapkan dapat menyumbangakan jasa-jasanya terhadap Pakistan tanah tumpah darahnya. Selesai studi dan menimba pengalaman ilmiah di Barat, ia kembali ke Pakistan tahun 1960. Ketika itu, tugas baru yang dipikulnya adalah sebagai Direktur Lembaga Pusat Riset Islam, yang dibentuk oleh pemerintah Ayub Khan. Jabatan lainnya, menjadi anggota penasihat untuk Ideologi Islam Pakistan, tahun 1964. Dalam usaha mengenalkan ide-ide pemikirannya, Rahman membentuk Jurnal keislaman; Islamic studies dan Fikr-U-Nazr berbahasa Inggris dan Urdu. Kiprah ilmiahnya mulai ditebarkan di kalangan ummat Islam Pakistan.
            Pengangkatan dan aktivitas ilmiahnya itu ternyata banyak yang tidak disenangi kalangan konservatif dan ulama tradisional Pakistan. Apalagi banyak di antara pemikiran kontraversialnya, yang dianggap sementara kalangan konservatif membahayakan keutuhan wibawa mereka. Misalnya seperti diungkapkan Rahman, tentang Keluarga Berencana, yang menjadi program pemerintah dan didukungnya, sangat mendapat tantangan keras dari kelompok ulama tradisional. Karena pertentangan yang begitu keras, akhirnya Rahman merasakan kehadiran dan gagasan bukan menjadi tempat yang subur di Pakistan. Dan ia pun mengundurkan diri dari jabatan-jabatan yang dipegangnya, dan hijrah ke Amerika sampai akhir hayatnya.

b)         Modernisasi Metode pendidikan
        Pemikiran Rahman memang berbeda dari pemikiran produk sebelumnya, dalam masalah pendidikan, ia termasuk tokoh yang bergelut di bidang ini di pusat-pusat Studi tentang Islam di negara Barat.
            Setelah mengamati dengan cermat tentang proses transformasi budaya pendidikan yang berkembang di Barat, maka bagi ummat Islam pilar-pilar pendidikan ang perlu dikembangkan yang perlu dikembangkannya selain mengacu kepada nilai-nilai modernisasi ilmu-ilmu keislaman, juga diperlukan suatu terobosan menciptakan dinamika Islamisasi ilmu-ilmu kepada sesuatu yang baru mau diciptakan. Ini berarti kelemahan metode pendidikan Barat yang sudah diadopsi sedemikian rupa pada abad ke-18 dan 19 perlu penyegaran konseptual.
Dari sini, seluruh hasil-hasil tradisi dalam pendidikan berarti akan kembali kepada nilai-nilai Islam terutama al-Qur’an. Konteks yang mendasar, akar-akar moral al-Qur’an masih dianggap satu solusi efektif dalam memberi warna rekayasa pendidikan. Bobot pendidikan yang ada selama ini di semua negara Islam baik ortodoks, maupun modern sekular sudah tererosi pendidikan Barat. Kita tidak mungkin lagi menolaknya. Jalan yang bisa menyelamatkan itu “mewarnai bidang-bidang kajian tingkat tinggi dengan nilai-nilai islam”. Muatan moral al-Qur’an bisa memberikan orientasi atau arah baru terhadap hasil kajian keilmuan (sains). Misalnya konsekuensi-konsekuensi penyelidikan-penyelidikan yang dilakukan terhadap umat manusia, atau penerapan suatu keilmuan perlu ditebak rekayasa-rekayasa akibat dari aktivitas itu.
Itulah catatan umum mengenai pemikiran neomodernisme Fazlurrahman.

sumber: Lintas Sejarah Pemikiran Perkembangan Modern Dalam Islam, Drs. Abdul Sani PT. Raja Grafindo Persada




Belajarlah Kesempatan pun Datang


"Sumber dari segala macam bencana dan kutukan terhadap umat manusia adalah kebodohan dan ketidakmengertian. Sumber dari tercipnayna peradaban tinggi adalah masyarakat yang menghormati pendidikan"
Setiap Manusia mempunyai potensi dan kesempatan yang sama untuk bahagia dalam hidupnya. Walau ukuran kebahagiaan manusia tidak bisa disama ratakan, namun secara umum bisa dilihat dari kesuksesan yang diraih selama hidupnya. Kesuksesan tidak bisa didapat begitu saja, butuh perjuangan dan usaha keras. Salah satu yang harus dilakukan untuk mendapat kesuksesan ter - sebut adalah dengan belajar. Belajar, merupakan tugas, tanggung jawab dan panggilan pertama bagi tiap manusia. belajar, selain membuat pengetahuan yang kita miliki bertambah, kesempatan terbukanya pintu kesuksesan pun semakin lebar.
Lantas bagaimana caranya agar kesuksesan yang ingin dicapai dengan cara belajar tersebut, dapat mudah kita raih ?? Ada beberapa hal yang patut kita ingat, ketika kita sedang belajar untuk menuju kesuksesan yaitu  :
HASRAT KUAT
Belajar tanpa disertai oleh keinginan dan hasrat yang kuat untuk menuju sukses, tak akan berhasil. Karena segala seuatu (termasuk belajar) yang dilakukan tidak dengan sungguh-sungguh, hasil yang dicapaipun akan ala kadarnya. Bila kesuksesan merupakan salah satu proses yang ingin diraih untuk mencapai kebahagiaan, maka mulailah belajar sungguh-sungguh dengan hasrat kuat, keinginan dan harapan yang besar.

Selain keberhasilan tidak akan pernah singgah kepada orang-orang yang berhastar lemah dan tak punya kemauan, tidak bisa dipungkiri bahwa segala sesuatu hanya akan terjadi bila kita menginginkan itu terjadi Seperti kata pepatah "Siapa yang berpikir dia bisa, maka dia akan bisa menjadi siapapun yang dia inginkan" Ciptakan dan penuhi alam bawah sadar kita dengan hasrat yang kuat untuk meraih harapan.
BERANI BELAJAR
Semua orang pada dasarnya tidak tahu dan tidak mampu. Hanya orang- orang yang berani belajar yang akhirnya akan tahu dan mampu. Ada begitu banyak cara untuk belajar, baik melalui pengalaman diri sendiri pengalaman orang lain, buku-buku bacaan, perenungan, kursus ataupun pelatihan-pelatihan yang ada. Kita tinggal memilih cara belajar yang kita sukai. Namun harus dipastikan bahwa cara belajar yang dilakukan, bisa membuat kita lebih mengerti dan memahami banyak hal. Sehingga kita mampu melihat dan mengetahui bahwa ada banyak cara dan pilihan untuk meraih kehidupan yang lebih baik.

"Saya akan belajar, maka kesempatan akan datang" sunggu tepat apa yang dikatakanAbraham Lincoln tersebut Sebab tanpa belajar, maka segala kemungkinan menuju kesuksesan bisa hilang. Untuk menjadi siri yang selalu belajar (a becoming learling person) diperlukan keberanian dan ketabahan, yang berakibat terbukanya segala kemungkinan untuk kehidupan yang lebih baik.
BERANI BERUBAH
"Learning has not taken place, until behaviour has changed,: belajar tidak akan berarti apa-apa,sampai terjadi perubahan perilaku. Dengan belajar pengetahuan dan ketrampilan kita bertambah. Tetapi pengetahuan dan ketrampilan yang kita miliki tersebut tidak akan berarti apa-apa,jika ketrampilan yang kita miliki tersebut tidak sanggup merubah diri kita menjadi lebih baik dari sebelumnya. Pengetahuan kita akan hemat tidak akan men- jadikan kita kaya kecuali kita berani berubah menjadi orang hemat dan mungkin akan kaya. Pengetahuan kita tentang kerja keras tak akan memberi manfaat, sampai kita berubah menjadi seorang pekerja keras dan meraih keberhasilan.

Setelah kita belajar, kita memiliki pengetahuan dan ketrampilan tentang hal-hal yang kita pelajar. Langkah berikutnya adalah bagaimana kita bisa berubah menjadi pribadi yang lebih baik, berdasarkan pengetahuan yang kita miliki. Perubahan itu mungkin terjadi begitu lambat. Bagi orang-orang tertentu hal itu mungkin menjadikannya frustasi sehingga proses belajarpun terhenti ditengah jalan, karena tidak merasa mendapatkan manfaat dari proses belajar. Namun perlu disadari bahwa jauh lebih sulit menerapkan apa yang kita ketahui, dibanding dengan proses belajar untuk mendapatkan pengetahuan itu sendiri. Perubahan kearah lebih baik yang terjadi pada diri kita, walau berjalan secara perlahan, sedikit demi sedikit, hal itu akan sangat besar artinta bagi kesuksesan kita.
Teruslah belajar dan janganlah pernah menyerah, walau kegagalan bisa sewaktu-waktu menghampiri. Gagal bukan berarti mati, tapi gagal berarti ada banyak hal yang harus diperbaiki. Lupakan kata tidak mampu dan tidak mungkin, namun persiapkan fisik dan mental Anda untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. 


sumber: anonymous

Jumat, 23 Desember 2011

Pengembangan Masyarakat Di Lingkungan PTM: Konsep, Misi dan Oprasional


Bila kita telaah arsip-arsip Muhammadiyah sulit atau malahan tidak ada konsep-konsep pemikiran yang dikembangkan KH. Ahmad Dahlan. Yang ditampilkan KH. Ahmad Dahlan adalah tindakan-tindakan riil. Baru pada masa KH. Mas Mansyur konsep-konsep Muhammadiyah banyak dirumuskan. Dari sini nampak dakwah KH. Ahmad Dahlan adalah dakwah bil hal.
Dalam dunia perguruan Tinggi konsep elitis menara gading dan center of excelence tidak tepat dipakai terhadap alumni PTM. Janga pula ditanamkan watak-watak minoritas (yang terdidik) menguasai kelompok mayoritas (kurang terdidik). Dalam  PTM seharusnya menciptakan pemimpin-pemimpin yang melibatkan langsung dalam satuan sosial. Kepemiminan yang Islami seharusnya disusun berlapis-lapis, karena Islam mengajarkan kullukum ra’in. Dimana setia individu adalah pemimpin. Hal ini bermakna bahwa terdapat banyak satuan-satuan sosial sejenjang dalam ragam dan bidang kehidupan sosial.
Dengan dasar pandangan tersebut, penulis hendak mendudukan kampus sebagai  salah satu pusat-pusat pengembangan dengan kelebihan dan kekurangan tertentu. Keunggulan kampus dari pusat yang lain adalah pada kemampuan mengolah konsep-konsep rasional dan rancangan-rancangan operasional yang feasible. Keunggulan lain adalah tersedianya sumber daya manusia dengan kualitas relatif lebih tinggi, dengan kemampuan kualitas yang pilih tanding.

Cara Mengajar Terbaik


Hiduplah seorang guru yang bijaksana, guru tersebut memiliki beberapa orang murid, salah satu di antara muridnya ada yang gagu. Suatu hari sang guru menyuruh muridnya yang gagu untuk turun gunung.

Sang guru berkata, "Besok, turun gununglah dan sebarkanlah ajaran Kebenaran yang telah kubabarkan kepada semua orang."

Muridnya yang gagu itu merasa rendah diri dan segera menulis di atas kertas,

"Maafkan saya Guru, bagaimana mungkin saya dapat menyebarkan ajaran Guru, saya ini kan gagu. Mengapa Guru tidak menyuruh murid lain saja yang tentu mampu membabarkan ajaran Guru dengan lebih baik?"

Sang Guru tersenyum dan meminta muridnya merasakan sebiji anggur yang diberikan olehnya. "Anggur ini manis sekali," tulis muridnya.

Sang Guru kembali memberikan sebiji anggur yang lain. "Anggur ini masam sekali," tulis muridnya.

Konsumtivisme Calon Intelektual




Konsumtivisme memiliki dua akar kata yaitu “konsumtif” dan “isme”. Konsumtif adalah kata sifat yang memiliki kata dasar “consumptus” (Latin), “consume” (Ingg.), konsumsi (Ind.). Dengan demikian kata konsumtif berarti sifat mengkonsumsi, memakai, menggunakan, menghabiskan sesuatu. Sangat menarik, dalam bahasa inggris kata “konsumtif” digunakan untuk menyatakan penggunaan sesuatu hal dengan berlebih-lebihan, memboroskan, obsesif, dan rakus. Bahkan kata ini juga digunakan bagi orang yang terkena TBC di paru-paru. “Konsumtif” bisa digunakan untuk penggunaan kepada uang, waktu, atau energi dengan berlebihan dan destruktif. Jika demikian maka konsumtivisme adalah sebuah pandangan hidup, gaya hidup, ajaran, sikap atau falsafah hidup yang memakai, mengkonsumsi, menggunakan, menghabiskan sesuatu dengan berlebih-lebihan, memboroskan sesuatu.
Namun, perlu digaris bawahi pada dasarnya manusia adalah makluk “konsumtif”. Semenjak kecil sampai dewasa, manusia tidak lepas dari mengkomsumsi baik itu berupa makan, minuman, pakaian dan lain sebagainya. Dengan kata lain konsumsi merupakan bagian dari hidup manusia.